LAPORAN HASIL PENELITIAN
( UJI KAPASITAS PERNAFASAN PARU-PARU )
DISUSUN OLEH KLP 4
1. RUSDIANTO
2. SAPARUDDIN
3. MUH.
IKHSANUL HAKIM
4. NUR
ARIANSYAH
SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
2010 – 2011
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Pengamatan
- Mengetahui
kapasitas pernapasan paru-paru
- Kita dapat mengetahui perbandingan kapasitas pernapasan paru-paru antara
laki-laki dan perempuan.
- Kita dapat mengetahui mengapa setelah beraktivitas kemampuan
kapasitas paru-paru lebih besar dibandingkan sebelum beraktivitas.
Hipotesa
-
pada
percobaan ini, hipotesa kelompok kami adalah setelah kita melakukan aktivitas
maka kondisi kapasitas paru-paru kita itu akan menurun dibandingkan sebelum
kita melakukan aktivitas.
BAB II LANDASAN TEORI
Fungsi utama paru-paru yaitu
untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut
bertujuan untuk menyediakan oksigen bagijaringan dan mengeluarkan karbon
dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah sesuai dengan
tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernapasan harus tetap dapat
memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut. Untuk melaksanakan
fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:
1. Ventilasi paru, yang berarti
masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir.
2. Diffusi dari oksigen dan
karbon dioksida antara alveoli dan darah.
3. Transport dari oksigen dan
karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
4. Pengaturan ventilasi.
a.
Ventilasi Paru
Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar.
Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:
Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar.
Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:
1. Volume paru.
2. Resistensi terhadap aliran
yang terjadi di dalam saluran nafas.
3. Sifat elasitik atau daya
kembang paru dan dinding dada.
4. Pada saat beraktivitas,
ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut.
Volume paru normal sangat dipengaruhi
oleh ukuran sistem pernapasan dan usia.
Volume paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan
oksigen dapat mencapai 4 – 6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat sampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volumetidal dan frekwensi pernapasan.
Volume paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan
oksigen dapat mencapai 4 – 6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat sampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volumetidal dan frekwensi pernapasan.
b.
Volume Paru
Berdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
Berdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
- Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap kali pernapasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
- Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai ± 3000 ml.
- Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.
- Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.
c.
Kapasitas Paru
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi
menjadi empat bagian, yaitu:
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi
menjadi empat bagian, yaitu:
- Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ± 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.
- Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.
- Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
- Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ± 5800 ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa.
- Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20 – 25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis.
d.
Makna dari Volume dan Kapasitas Paru
Pada orang normal volume udara dalam paru
bergantung pada bentuk dan ukuran
tubuh. Posisi tubuh juga mempengaruhi volume dan kapasitas paru, biasanya menurunbila berbaring, dan meningkat bila berdiri. Perubahan pada posisi ini disebabkan oleh duafactor, yaitu kecenderungan isi abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisiberbaring dan peningkatan volume darah paru pada posisi berbaring, yang berhubungandengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru.Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh,posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembanganparu dan rangka dada (Compliance paru).Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan otot pernapasan,misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera saraf spinal, berkurangnya complianceparu, misalnya pada penderita asma kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker parudan pleuritis fibrosa dan pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada payah jantung kiri.
tubuh. Posisi tubuh juga mempengaruhi volume dan kapasitas paru, biasanya menurunbila berbaring, dan meningkat bila berdiri. Perubahan pada posisi ini disebabkan oleh duafactor, yaitu kecenderungan isi abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisiberbaring dan peningkatan volume darah paru pada posisi berbaring, yang berhubungandengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru.Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh,posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembanganparu dan rangka dada (Compliance paru).Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan otot pernapasan,misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera saraf spinal, berkurangnya complianceparu, misalnya pada penderita asma kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker parudan pleuritis fibrosa dan pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada payah jantung kiri.
BAB III METODE KERJA
ALAT DAN BAHAN :
1.
Stoples
2.
Dua
selang plastik ±40 cm
3.
Gelas
ukur 500 ml
4.
Air 1000
ml
5.
Wadah/
baskom
Cara kerja :
1.
Pada stoples tersebut, pasanglah
dua selang plastik dengan ukuran yang berbeda, untuk tempat masuknya udara ke
stoples ukurannya pendek/ tidak menyentuh air
sedangkan untuk tempat keluarnya air ukurannya panjang/menyentuh air
didalam stoples.
2.
Letakkan stoples dan isilah
dengan air sebanyak 1000 ml.
3.
Siapkan wadah tempat keluarnya
air dari stoples tersebut.
4.
Hiruplah napas dalam-dalam dan
embuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam stoples berskala melalui
selang plastik.
5.
Amati beberapa volume air yang
keluar dari stoples tersebut.
6.
Kemudian ukur berapa
volume air yang keluar dari stoples
tersebut.
7.
Kemudian kita membandingkan
antara kapasitas paru-paru sebelum dan setelah beraktivitas ( berlari ± 1
menit)
Ø Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan 1
NO
|
NAMA
|
J.K
|
Sebelum beraktivitas
|
Sesudah beraktivitas
(berlari ±1 menit)
|
Waktu dan volume air yang
dicapai
|
Waktu dan volume air yang
dicapai
|
|||
1
|
Rusdianto
|
L
|
Volume air : 1086 ml
Waktu : 37:26 s
|
Volume air : 616,6 ml
Waktu : 26:61 s
|
2
|
Saparuddin
|
L
|
Volume air : 663,3 ml
Waktu : 21:62 s
|
Volume air : 650 ml
Waktu : 20:47 s
|
3
|
Nur Ariansyah
|
L
|
Volume air : 808,3 ml
Waktu : 24:75 s
|
Volume air : 750 ml
Waktu : 25:29 s
|
4
|
Muh. Ikhsanul hakim
|
L
|
Volume air : 873 ml
Waktu : 27:62 s
|
Volume air : 733,3 ml
Waktu : 27:98 s
|
Rata-rata
waktu dan volume air yang dicapai dari keempat sampel tersebut.
Keadaan Biasa
Volume air : 857,65 ml
Waktu : 27:8125 s
Setelah
Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 687,325 ml
Waktu : 25:0875 s
Tabel Pengamatan 2
NO
|
NAMA
|
J.K
|
Sebelum beraktivitas
|
Sesudah beraktivitas
(berlari ±1 menit)
|
Waktu dan volume air yang
dicapai
|
Waktu dan volume air yang
dicapai
|
|||
1
|
Nurul Annisa
|
P
|
Volume air : 720 ml
Waktu : 30:00 s
|
Volume air : 486 ml
Waktu : 21:00 s
|
2
|
Riska
|
P
|
Volume air : 848 ml
Waktu : 30:00 s
|
Volume air : 783 ml
Waktu : 32:00 s
|
3
|
Nurhikmah
|
P
|
Volume air : 522 ml
Waktu : 18:00 s
|
Volume air : 460 ml
Waktu : 15:00 s
|
4
|
Nur Rahmi
|
P
|
Volume air : 1074 ml
Waktu : 36:00 s
|
Volume air : 822 ml
Waktu : 27:00 s
|
5
|
Muslina
|
P
|
Volume air : 707 ml
Waktu :
25:00 s
|
Volume air : 483 ml
Waktu : 15:00 s
|
6
|
Syahraeni Abdullah
|
P
|
Volume air : 1083 ml
Waktu : 47:00 s
|
Volume air : 907 ml
Waktu : 30:00 s
|
7
|
Tri Wahyuni
|
P
|
Volume air : 537 ml
Waktu :
21:00 s
|
Volume air : 486 ml
Waktu : 17:00 s
|
Rata-rata
waktu dan volume air yang dicapai dari ketujuh sampel tersebut.
Keadaan Biasa
Volume air : 784 ml
Waktu : 30:00 s
Setelah
Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 632 ml
Waktu : 22:00 s
BAB
IV PEMBAHASAN
1.
Perbandingan kapasitas
pernapasan antara laki-laki dengan perempuan:
Setelah
kita melihat kedua tabel hasil pengamatan diatas, kita dapat melihat
perbandingan kapasitas paru-paru antara pernapasan laki-laki dengan perempuan.
Dan ternyata kapasitas paru-paru laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
kapasitas paru-paru perempuan. Dengan perbandingan rata-rata sebagai berikut:
a.
Laki-laki
Keadaan Biasa
Volume air : 857,65 ml
Waktu
: 27:8125 s
Setelah
Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 687,325 ml
Waktu
: 25:0875 s
b.
Perempuan
Keadaan Biasa
Volume air : 784 ml
Waktu
: 30:00 s
Setelah
Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 632 ml
Waktu
: 22:00 s
Mengapa
demikian, itu disebabkan oleh
perbedaan kekuatan ototmaksimal, luas permukaan tubuh, komposisi tubuh,
kekuatan otot, jumlah hemoglobin dan kapasitas paru.
2. Bila seseorang beristirahat
setelah melakukan aktivitas maka daya tahan kardorespirasinya meningkat lebih
tinggi dibandingkan orang yang tidak melakukan aktivitas. Aktivitas yang
dilakukan seseorang akan menyebabkan otot menjadi kuat. Perbaikan fungsi otot
terutama otot pernapasan meyebabkan pernapasan lebih efisien pada saat
istirahat. Ventilasi paru
pada orang yang terlatih dan tidak terlatih relative sama besar, tetapi
orangyang berlatih bernapas lebih lambat dan lebih dalam. Hal ini menyebabkan
oksigen yangdiperlukan untuk kerja otot pada proses ventilasi berkurang,
sehingga dengan jumlahoksigen sama, otot yang terlatih akan lebih efektif
kerjanya.
Setelah kita melihat penjelasan diatas
ternyata kapasitas paru-paru manusia setelah beraktivitas lebih tinggi
dibandingkan sebelum beraktivitas. Itu dikarenakan, perlakuan yang diberikan
kelompok kami itu berbedah. Yang seharusnya setelah kita beraktivitas kitas
harus beristirahat sejenak untuk menenangkan pernapasan kita. Setelah itu baru
kemudian kita melakukan perlakuan. Tetapi yang terjadi pada kelompok kami yaitu
setelah beraktivitas kita tidak beristirahat sejenak tetapi kita lansung
melakukan perlakuan, akibatnya kapsitas paru-paru itu menjadi lebih rendah
dikarenakan pergerakan udara pada paru-paru kita belum stabil sehingga data
yang kita rangkum itu terjadi kejanggalan, dimana kapasitas paru-paru sebelum
beraktivitas lebih tinggi dibanding kapasitas paru-paru setelah beraktivitas.
BAB V KESIMPULAN
Setelah kelompok kami melakukan penelitian
terhadap kapasitas paru-paru manusia, kami dapat menyimpulkan bahwa:
- Kapasitas paru-paru laki-laki
lebih besar di bandingkan dengan kapasitas paru-paru perempuan.
- Kapasitas paru-paru manusia
setelah beraktifitas lebih tinggi di bandingkan dengan kapasitas paru-paru
manusia sebelum beraktifitas.
- Kapasitas paru-paru manusia
setelah beraktivitas kemudian beristirahat lebih besar di bandingkan kapasitas
paru-paru manusia setelah beraktivitas tanpa istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar