OLEH :
RUSDIANTO KARIM
Mahasiswa
Nasaruddin Linggi Allo, S.Ag
Dosen
Emotional And Spiritual Menegement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Masa remaja merupakan masa yang mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan
sekitarnya baik yang positif dan negatif. Salah satu faktor lingkungan yang
berpengaruh tersebut adalah idola.
Seperti yang diketahui sekarang ini
banyak sekali orang-orang terutama remaja yang memuja-muja seorang public
figure, baik dari kalangan artis, pahlawan, tokoh masyarakat dan lain-lain.
Namun sebagian besar remaja lebih mengidolakan artis dan publik figur
seperti Agnes Monica, Ahmad Dhani, Bondan Prakoso, dan yang lagi
gencar-gencarnya saat ini adalah Irfan Bachdim. Seorang pemain naturalisasi
timnas Indonesia. Hanya sedikit remaja yang mengidolakan tokoh-tokoh seperti
Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar As Shidiq dan tokoh-tokoh agama lain.
Dari berbagai tokoh idolanya tersebut
remaja mempunyai kecenderungan untuk memuja dan meniru idola tersebut. Untuk
itu perlu meneliti apa sebenarnya idola itu, mengapa mereka mengidolakan mereka
dan apa pengaruh idola terhadap kepribadian remaja.
B. Rumusan
Masalah
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam dasar pemikiran
di atas maka penulis dapat menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian idola itu?
2. Mengapa
remaja memilih idola tersebut ?
3. Apa pengaruh
idola terhadap kepribadian remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Idola
Dalam bahasa
Inggris terdapat istilah idolatry dan idolize yang masih
berkaitan dengan idol (idola). Kedua istilah ini berarti pemberhalaan,
penyembahan, atau pemujaan. Bisa disimpulkan bahwa sosok idola memang dekat
hubungannya dengan pemujaan.
Tokoh idola merupakan orang-orang yang
dipersepsi oleh remaja sebagai figur yang memiliki posisi di masyarakat.1
Idola harus mampu mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Maxwell (2001)
menyimpulkan kepemimpinan adalah sebagai suatu pengaruh. Dalam hali ini idola
merupakan suatu kepemimpinan, dimana seorang pemimpin harus mempunyai pengaruh
bagi orang lain.
Seorang guru yang memiliki wewenang
atau kedudukan untuk mempengaruhi siswa di sekolah belum tentu menjadi seorang
idola bagi siswanya. Orang tua yang memberikan kepedulian terhadap
anaknya yang remaja setiap hari dengan cara memberi makan, menyekolahkan,
membelikan baju bahkan sampai menghantarkan anaknya menjadi seorang juara, juga
belum tentu menjadi seorang idola bagi anaknya Maka dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya seseorang yang berhasil mempengaruhi orang lain dan mengikuti
visinya oleh karena jiwa kepemimpinannya telah menjadi seorang idola bagi orang
lain.
B. Alasan Remaja Mengidolakan Idolanya
Dari penelitian yang dilakukan di desa
Jatisrono, Wonogiri, remaja mengidolakan seorang idola mempunyai alasan mengapa
ia sangat mengagumi figur tersebut. Adapun alasan yang muncul adalah sebagai
berikut :
1.
Kebagusan fisik
Dari segi fisik banyak remaja yang mengidolakan figur
karena ketampanannya, kecantikannya, bentuk tubuh. Biasanya idola semacam ini
berasal dari kalangan artis.
2.
Gaya hidup
Gaya hidup itu seperti cara berpakaian, tatanan rambut
dan kebiasaan-kebiasaan lain.
3.
Skill dan intelegensi
Para idola yang memiliki skill tertentu dapat
memukau para remaja sehingga remaja-remaja tersebut mengaguminya. Begitu pula
intelegensi atau kepandaian seperti Habibie yang dijadikan idola oleh beberapa
kalangan remaja.
4.
Perilaku
Remaja mengidolakan figur karena perilakunya dalam
bermasyarakat. Mereka menganggap bahwa figur tersebut sangat cocok sebagai
teladan baginya, walaupun dari segi fisik kurang (kurang tampan atau cantik)
dan gaya hidupnya yang sederhana.
Masa remaja merupakan saat
berkembangnya jati diri (identity) atau kepribadian. Kepribadian
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”. McDougal dan
kawan-kawan berpendapat bahwa kepribadian adalah tingkatan sifat-sifat dimana
biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan.2
Sedangkan Gardon W Allport menyebutkan bahwa pribadi sebagai organisme yang dinamis
dalam sistem pisik-psikis yang menentukan keunikan seseorang menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya.3
Dari dua pengertian di atas dapat
dilihat bahwa kepribadian mempunyai tiga titik penting yaitu pengaruh, unik dan
dinamis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepribadian dapat
mempengaruhi-dipengaruhi, unik dan dinamis. Adapun faktor- faktor yang
mempengaruhi jati diri atau kepribadian seseorang adalah dari faktor hereditas
dan lingkungan termasuk idola.
Dari penelitian yang dilakukan, para
remaja yang sedang mencari jati diri atau kepribadian mulai mencari sosok yang
dianggap tepat sehingga ia mulai mengidolakan seorang figur yang mempunyai
pengaruh dan keunikan tersendiri.
Dari penelitian dapat disimpulkan
bahwa pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif. Sifat ini
tergantung bagaimana remaja menempatkan dirinya dan idolanya pada porsi yang
sesuai.
a.
Beberapa pengaruh yang timbul bersifat positif antara
lain sebagai berikut:
- Sebagai Motivator
Tokoh idola bisa menjadi motivator bagi
remaja, terutama untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Dengan begitu akan
tumbuh pada pribadi remaja untuk berusaha mencapai prestasi yang sesuai dengan
minat dan bakatnya, karena melihat idolanya mampu untuk melakukan hal tersebut.
Contoh Agnes Monica yang ingin go internasional.
2.
Sebagai sumber inspirasi
Idola dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi oleh para remaja untuk
memberdayakan potensi yang ada pada diri mereka. Contoh Ahmad Dhani sebagai
musikus handal.
3. Kepemimpinan
Idola dapat dijadikan sebagai panutan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan
dalam diri remaja, sehingga akan tumbuh visi dalam dirinya. Dalam hal ini
menjadi seorang pemimpin yang ideal bagi orang lain. Contoh Ir. Soekarno
seorang proklamator ulung.
b. Sedangkan pengaruh yang bersifat
negatif antara lain :
1.
Meniru gaya idola yang salah
Remaja sering memaksakan diri untuk menjadi seperti idolanya, menguras
materi bahkan bisa sampai frustasi jika tidak kesampaian. Pengidentifikasian
diri dengan idola dapat berupa mengubah tatanan rambut, cara berpakaian dan
gaya hidup yang glamour. Bahkan yang paling parah adalah jika meniru idola yang
mengkonsumsi NAPZA dan minum minuman keras.
2. Memuja-muja
secara berlebihan
Seringkali karena kecintaannya pada idola, para remaja sampai memuja-mujanya
bagai dewa yang turun dari langit. Tentu saja hal ini sangat tidak dibenarkan
apalagi jika dari segi agama Islam.
Seperti yang disebutkan bahwa idola
mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk kepribadian remaja. Sehingga
remaja perlu dibimbing dan diarahkan agar tidak melenceng dari norma-norma dan
nilai-nilai dalam masyarakat.
Adapun bimbingan yang sesuai adalah
menjadi idola yang baik bagi remaja. Seorang idola menempati posisi yang
strategis dalam mempengaruhi para remaja untuk melakukan identifikasi terhadap
idolanya. Agar mempunyai pengaruh yang positif bagi remaja maka memerlukan
suatu usaha pendampingan yang inspirasional dan memiliki kekuatan emosional
ketika berelasi dengan remaja. Hubungan yang inspirasional dan memiliki
kekuatan emosional melibatkan tingkat kepemimpinan yang memberi kekuatan kepada
remaja, yaitu menolong mengembangkan potensi remaja itu sendiri. Ketika
seseorang telah berhasil menjadi seorang idola bagi remaja, maka itu merupakan
kesempatan terbaik untuk menancapkan pengaruh karakter yang benar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari beberapa uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa idola merupakan sosok yang dipersepsi mempunyai posisi
dalam suatu masyarakat yang mempunyai pengaruh terhadap orang lain. Seseorang
disebut idola jika mampu mempengaruhi orang lain.
Beberapa remaja mengidolakan seorang
figur karena berbagai faktor antara lain dari segi fisik (ganteng, cantik),
dari segi gaya hidup (glamour, cara berpakaian dan lain-lain), dari segi skill
dan intelegensi, dan dari perilaku idola tersebut.
Pengaruh idola bagi remaja dapat
bersifat positif dan juga negatif. Pengaruh positif antara lain sebagai
motivator mencapai suatu prestasi, sumber inspirasi dalam menggali potensi dan
menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Sedangkan pengaruh negatif seperti meniru
gaya-gaya yang tidak sesuai, pemujaan yang berlebihan.
Oleh karena pengaruh yang besar
tersebut remaja perlu dibimbing agar dapat menjadi jatidiri yang baik. Dengan
memanfaatkan pengaruh idola maka bimbingan terbaik adalah menjadi idola yang
baik baik bagi remaja.
B.
Saran
-
Semoga makalah ini bisa menjadi bahan referensi bagi para
remaja untuk bisa memilih atau menentukan idola yang dapat mencerminkan
akhlak-akhlak yang baik.
-
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang
berguna bagi para pembaca yang budiman.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Yusuf LN,
Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja.
Surabaya : Usaha Nasional
2. Internet
Assalammualaikum kak Rusdianto Karim.. Nama saya fitratul husnah,, panggil aja Fitra, saya dari SMK N 1 Bengkulu Kelas X jurusan Multimedia
BalasHapussaya ingin bertanya kepada kak Rusdianto Karim, saya punya Idola kak,,
tetapi idola saya itu berbeda dari idola biasanya remaja
bagaimana cara menanggapi omongan orang yang suka membanding-bandingkan idola dia dengan idola kita kak,, dan suka menjelek-jelekkan idola kita,, :(
mohon kasih saran nya kak supaya saya bisa bisa bilang ke orang itu
terimakasih wassalammualikum
Hai kak yuk di cek , disini juga ada lo kak https://myspace.com/clarck1707.
BalasHapus2018 ford fusion hybrid titanium
BalasHapusThe 2020 Hyundai Super Hybrid has four new 3D babyliss pro nano titanium flat iron models titanium astroneer that will power titanium wheels this titanium pickaxe terraria car. The Hyundai Fusion combines four new 3D models. titanium welding