Minggu, 11 Agustus 2013

Uji Kapasitas Pernafasan Paru-Paru




LAPORAN HASIL PENELITIAN
( UJI KAPASITAS PERNAFASAN PARU-PARU )


DISUSUN  OLEH  KLP 4
1. RUSDIANTO
2. SAPARUDDIN
3. MUH. IKHSANUL HAKIM
4. NUR ARIANSYAH

    
   SMA NEGERI 1 BONTOMARANNU
2010 – 2011
                      
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Pengamatan
-  Mengetahui kapasitas pernapasan paru-paru
-    Kita dapat mengetahui perbandingan kapasitas pernapasan paru-paru antara laki-laki dan perempuan.
-    Kita dapat mengetahui mengapa setelah beraktivitas kemampuan kapasitas paru-paru lebih besar dibandingkan sebelum beraktivitas.

Hipotesa
-          pada percobaan ini, hipotesa kelompok kami adalah setelah kita melakukan aktivitas maka kondisi kapasitas paru-paru kita itu akan menurun dibandingkan sebelum kita melakukan aktivitas.

BAB II LANDASAN TEORI
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagijaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Kebutuhan oksigen dan karbon dioksida terus berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan metabolisme seseorang, tapi pernapasan harus tetap dapat memelihara kandungan oksigen dan karbon dioksida tersebut. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:
1.      Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir.
2.      Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah.
3.      Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel.
4.      Pengaturan ventilasi.
a.      Ventilasi Paru
Ventilasi merupakan suatu proses pemindahan udara inspirasi ke dalam alveolar.
Ventilasi paru tersebut dipengaruhi oleh:
1.      Volume paru.
2.      Resistensi terhadap aliran yang terjadi di dalam saluran nafas.
3.      Sifat elasitik atau daya kembang paru dan dinding dada.
4.      Pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas tersebut.
Volume paru normal sangat dipengaruhi oleh ukuran sistem pernapasan dan usia.
Volume paru pria juga lebih besar daripada wanita. Pada saat gerak badan, ambilan
oksigen dapat mencapai 4 – 6 liter per menit dan volume udara inspirasi per menit dapat meningkat sampai dua puluh kali lipat. Keadaan ini dicapai dengan peningkatan volumetidal dan frekwensi pernapasan.

b.     Volume Paru
Berdasarkan gambar di atas, volume paru terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:
  1.  Volume Tidal adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi pada setiap  kali pernapasan normal. Besarnya ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa.
  2. Volume Cadangan Inspirasi adalah volume udara ekstra yang diinspirasi setelah volume tidal, dan biasanya mencapai ± 3000 ml.
  3. Volume Cadangan Eskpirasi adalah jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada keadaan normal besarnya ± 1100 ml.
  4. Volume Residu, yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi kuat. Besarnya ± 1200 ml.
c.      Kapasitas Paru
Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa volume paru dan dibagi
menjadi empat bagian, yaitu:
  1. Kapasitas Inspirasi, sama dengan volume tidal + volume cadangan inspirasi. Besarnya ± 3500 ml, dan merupakan jumlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru sampai jumlah maksimum.
  2. Kapasitas Residu Fungsional, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume residu. Besarnya ± 2300 ml, dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal.
  3. Kapasitas Vital, sama dengan volume cadangan inspirasi + volume tidal + volume cadangan ekspirasi. Besarnya ± 4600 ml, dan merupakan jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya.
  4. Kapasitas Paru Total, sama dengan kapasitas vital + volume residu. Besarnya ± 5800 ml, adalah volume maksimal dimana paru dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa.
  5. Volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita ± 20 – 25% lebih kecil daripada pria, dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh kecil dan astenis.
d.     Makna dari Volume dan Kapasitas Paru
Pada orang normal volume udara dalam paru bergantung pada bentuk dan ukuran
tubuh. Posisi tubuh juga mempengaruhi volume dan kapasitas paru, biasanya menurunbila berbaring, dan meningkat bila berdiri. Perubahan pada posisi ini disebabkan oleh duafactor, yaitu kecenderungan isi abdomen menekan ke atas melawan diafragma pada posisiberbaring dan peningkatan volume darah paru pada posisi berbaring, yang berhubungandengan pengecilan ruang yang tersedia untuk udara dalam paru.Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas vital adalah bentuk anatomi tubuh,posisi selama pengukuran kapasitas vital, kekuatan otot pernapasan dan pengembanganparu dan rangka dada (Compliance paru).Penurunan kapasitas paru dapat disebabkan oleh kelumpuhan otot pernapasan,misalnya pada penyakit poliomyelitis atau cedera saraf spinal, berkurangnya complianceparu, misalnya pada penderita asma kronik, tuberkulosa, bronchitis kronik, kanker parudan pleuritis fibrosa dan pada penderita penyakit bendungan paru, misalnya pada payah jantung kiri.

BAB III METODE KERJA

ALAT DAN BAHAN :
1.      Stoples
2.      Dua selang  plastik  ±40 cm
3.      Gelas ukur  500 ml
4.      Air 1000 ml
5.      Wadah/ baskom
Cara kerja :
1.      Pada stoples tersebut, pasanglah dua selang plastik dengan ukuran yang berbeda, untuk tempat masuknya udara ke stoples ukurannya pendek/ tidak menyentuh air  sedangkan untuk tempat keluarnya air ukurannya panjang/menyentuh air didalam stoples.
2.      Letakkan stoples dan isilah dengan air sebanyak 1000 ml.
3.      Siapkan wadah tempat keluarnya air dari stoples tersebut.
4.      Hiruplah napas dalam-dalam dan embuskan napas sekuat-kuatnya lewat mulut ke dalam stoples berskala melalui selang plastik.
5.      Amati beberapa volume air yang keluar dari stoples tersebut.
6.      Kemudian ukur berapa volume  air yang keluar dari stoples tersebut.
7.      Kemudian kita membandingkan antara kapasitas paru-paru sebelum dan setelah beraktivitas ( berlari ± 1 menit)

Ø Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan 1
NO
NAMA
J.K
Sebelum beraktivitas
Sesudah beraktivitas (berlari ±1 menit)
Waktu dan volume air yang dicapai
Waktu dan volume air yang dicapai
1
Rusdianto
L
Volume air : 1086 ml
Waktu          : 37:26 s
Volume air : 616,6 ml
Waktu          : 26:61 s
2
Saparuddin
L
Volume air : 663,3 ml
Waktu          : 21:62 s
Volume air : 650 ml
Waktu          : 20:47 s
3
Nur Ariansyah
L
Volume air : 808,3 ml
Waktu          : 24:75 s
Volume air : 750 ml
Waktu          : 25:29 s
4
Muh. Ikhsanul hakim
L
Volume air : 873 ml
Waktu          : 27:62 s
Volume air : 733,3 ml
Waktu          : 27:98 s

Rata-rata waktu dan volume air yang dicapai dari keempat sampel tersebut.
Keadaan Biasa
Volume air : 857,65 ml
Waktu          : 27:8125 s
Setelah Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 687,325 ml
Waktu          : 25:0875 s

Tabel Pengamatan 2
NO
NAMA
J.K
Sebelum beraktivitas
Sesudah beraktivitas (berlari ±1 menit)
Waktu dan volume air yang dicapai
Waktu dan volume air yang dicapai
1
Nurul Annisa
P
Volume air : 720 ml
Waktu          : 30:00 s
Volume air : 486 ml
Waktu          : 21:00 s
2
Riska
P
Volume air : 848 ml
Waktu          : 30:00 s
Volume air : 783 ml
Waktu          : 32:00 s
3
Nurhikmah
P
Volume air :  522 ml
Waktu          : 18:00 s
Volume air : 460 ml
Waktu          : 15:00 s
4
Nur Rahmi
P
Volume air : 1074 ml
Waktu          : 36:00 s
Volume air : 822 ml
Waktu          : 27:00 s
5
Muslina                    
P
Volume air : 707 ml
Waktu         : 25:00 s
Volume air : 483 ml
Waktu         : 15:00 s
6
Syahraeni Abdullah
P
Volume air : 1083 ml
Waktu         : 47:00 s
Volume air : 907 ml
Waktu         : 30:00 s
7
Tri Wahyuni
P
Volume air : 537 ml
Waktu         : 21:00 s
Volume air : 486 ml
Waktu         : 17:00 s

Rata-rata waktu dan volume air yang dicapai dari ketujuh sampel tersebut.
Keadaan Biasa
Volume air : 784 ml
Waktu          : 30:00 s
Setelah Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 632 ml
Waktu          : 22:00 s
                                                                      
BAB IV PEMBAHASAN

1.      Perbandingan kapasitas pernapasan antara laki-laki dengan perempuan:
Setelah kita melihat kedua tabel hasil pengamatan diatas, kita dapat melihat perbandingan kapasitas paru-paru antara pernapasan laki-laki dengan perempuan. Dan ternyata kapasitas paru-paru laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas paru-paru perempuan. Dengan perbandingan rata-rata sebagai berikut:
a.       Laki-laki
Keadaan Biasa
Volume air : 857,65 ml
Waktu          : 27:8125 s
Setelah Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 687,325 ml
Waktu          : 25:0875 s
b.      Perempuan
Keadaan Biasa
Volume air : 784 ml
Waktu          : 30:00 s
Setelah Beraktivitas (berlari ±1 menit)
Volume air : 632 ml
Waktu          : 22:00 s

Mengapa demikian, itu disebabkan oleh perbedaan kekuatan ototmaksimal, luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin dan kapasitas paru.

2.    Bila seseorang beristirahat setelah melakukan aktivitas maka daya tahan kardorespirasinya meningkat lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak melakukan aktivitas. Aktivitas yang dilakukan seseorang akan menyebabkan otot menjadi kuat. Perbaikan fungsi otot terutama otot pernapasan meyebabkan pernapasan lebih efisien pada saat istirahat. Ventilasi paru pada orang yang terlatih dan tidak terlatih relative sama besar, tetapi orangyang berlatih bernapas lebih lambat dan lebih dalam. Hal ini menyebabkan oksigen yangdiperlukan untuk kerja otot pada proses ventilasi berkurang, sehingga dengan jumlahoksigen sama, otot yang terlatih akan lebih efektif kerjanya.

      Setelah kita melihat penjelasan diatas ternyata kapasitas paru-paru manusia setelah beraktivitas lebih tinggi dibandingkan sebelum beraktivitas. Itu dikarenakan, perlakuan yang diberikan kelompok kami itu berbedah. Yang seharusnya setelah kita beraktivitas kitas harus beristirahat sejenak untuk menenangkan pernapasan kita. Setelah itu baru kemudian kita melakukan perlakuan. Tetapi yang terjadi pada kelompok kami yaitu setelah beraktivitas kita tidak beristirahat sejenak tetapi kita lansung melakukan perlakuan, akibatnya kapsitas paru-paru itu menjadi lebih rendah dikarenakan pergerakan udara pada paru-paru kita belum stabil sehingga data yang kita rangkum itu terjadi kejanggalan, dimana kapasitas paru-paru sebelum beraktivitas lebih tinggi dibanding kapasitas paru-paru setelah beraktivitas.

BAB V KESIMPULAN

Setelah kelompok kami melakukan penelitian terhadap kapasitas paru-paru manusia, kami dapat menyimpulkan bahwa:
-    Kapasitas paru-paru laki-laki lebih besar di bandingkan dengan kapasitas paru-paru perempuan.
-    Kapasitas paru-paru manusia setelah beraktifitas lebih tinggi di bandingkan dengan kapasitas paru-paru manusia sebelum beraktifitas.
-       Kapasitas paru-paru manusia setelah beraktivitas kemudian beristirahat lebih besar di bandingkan kapasitas paru-paru manusia setelah beraktivitas tanpa istirahat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar