Minggu, 11 Agustus 2013

Uji Kandungan pada Makanan



BAB 1 PENDAHULUAN
A. Tujuan penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan bertujuan untuk:
·      Mengetahui kandungan zat yang terdapat dalam makanan seperti pada uji karbohidrat, glukosa, protein, lemak, dan emulsi.
·      Mengetahui manfaat kandungan makanan  yang kita komsumsi setiap hari.

B. Hipotesa      
1.  Uji Glukosa
Hipotesa kelompok kami pada uji glukosa dari semua bahan makanan yang ditetesi cairan benedit kemudian dipanaskan akan menghasilkan warna merah bata, Itu berarti makanan tersebut banyak mengandung glukosa, dan menurut kelompok kami dari semua bahan makanan yang mengandung banyak glukosa adalah susu.
2. Uji karbohidrat
hipotesa kelompok kami yang mengandung banyak karbohidrat adalah nasi.
3. Uji protein
Hipotesa kelompok kami pada uji protein adalah kuning telur yang belum diolah yang menurut kami mengandung banyak protein.
4. Uji lemak
Hipotesa kelompok kami pada uji lemak adalah minyak goreng.
5. Uji emulsi
Perkiraan sementara kelompok kami adalah apabila minyak dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian di aduk maka akan menghasilkan butiran-butiran bening.

BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan teori
1. karbohirat
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan, Berdasarkan nilai gizi dan kemampuan saluran pencernaan manusia untuk mencernanya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi karbohidrat yang dapat dicerna dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna. Karbohidrat dari kelompok yang dapat dicerna, bisa dioecah oleh enzim a-amilase untuk menghasilkan energi. Monokasarida, disakarida, dekstrin dan pati adalah kelompok karbohidrat yang dapat dicerna. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna Quga dikelompokkan sebagai serat makanan/dietary fiber) tidak bisa dipecah oleh enzim a-amilase.

2. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan, Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesiflk dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak ftmgsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal ("peripheral neuropathy"), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

3. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut "lemak", tersusun atas unsur C, H, dan 0, serta terkadang P dan N. Lemak tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah. Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Lemak Sederhana
Lemak sederhana terdpat pada lemak dan minyak tanah, Tersusun dari trigli-serida (satugliseroldantigaasamlemak).
2) Lemak Campuran
Yang termasuk lemak campuran yaitu fosfolipid, fosfatid, dan Ipoprotein.      
3) Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolestrol, dan pelarut Vitamin D.
Sumber Lemak:
Bahan makanan sumber lemak ada dua jenis, yaitu:
a) Lemak nabati (asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh )
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak Kelapa. Contoh :minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga matahari, margarin dan kacang - kacangan.
b) Lewak hewani (asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang, contoh: mentega, susu, keju, daging, ikan dan kuning telur.

4. Protein .
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

B. Manfaat Bagi Tubuh
1.  Fungsi Karbohidrat:
      a. Sebagai sumber energi utama -
      b. Berperan penting dalam metabolisma
      c. Menjaga keseimbangan asam dan basa.
      d. Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
      e, Membantu proses pencrnaan makanan dalam salurn pencernaan misalnya
          selulosa,
      f. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
2.  Fungsi Glukosa:
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
3.  Fungsi Lemak: 
     a. Sumber energi.  
     b. Pelarut Vitamin A,D,E,K. 
     c. Sumber asam lemak esensial. 
     d. Pelindung organ tubuh.
     e, Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang
         le­bih lama.
4.  Fungsi Protein
     a, Sinteza zat - zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
     b. Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
     c. Pelaksana metabolisme tubuh,
     d. Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh.
     e. Penyediaan sumber energi, dimana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
     f.  Pemelihraan tekanan cairan dalam sekat rongga tubu

BAB III METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
a. Karbohidrat
1.  Alat:
   Tabung reaksi dan raknya
   Pipettetes
   Spatula/pengaduk
   Mortal dan vastel
   Tissue/serbet

2.   Bahan:
     Nasi
     Ubi kayu
     Pisang
     Roti tawar
     Biscuit
·           Susu
    iodide

3.   Cara kerja:
Masukkan beberapa tetes larutan iodide kedalam tabung reaksi yang berisi nasi, biskuit, roti, pisang, susu, dan ubi kayu. Kemudian kocok . Lalu Amati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi hitam. Warna hitam ini menandakan adanya karbohidrat yang terkandung dalam makanan tersebut

b. Glukosa
1.  Alat:
 Tabung reaksi dan raknya
• Pipet tetes
• Spatula/pengaduk
• Pembakar Bunsen/spiritus
• Jepitan tabung
• Korek api
2.  Bahan:
• Nasi
• Ubi kayu
• Pisang
• Roti tawar
• Biscuit
• Susu     
Benenit
3.  Cara Kerja:
Masukkan beberapa tetes larutan Benedict (Fehling A + B) kedalam tabung  reaksi yang berisi nasi, biskuit, roti, pisang, susu, dan ubi kayu, Kemudian panaskan diatas pembakar spiritus. Amati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi warna merah bata. Warna merah bata ini menandakan adanya Glukosa.

c.   Lemak
1.  Alat:
    Kertas minyak/buram
2.  Bahan:
    Margarine
    Minyak
     Rotitawar
    nasi
3.  Cara Kerja:
Oleskan minyak goreng, mentega, nasi, dan roti pada selembar kertas minyak atau kertas buram, Kemudian erawangkan kertas didepan cahaya sehingga cahaya dapat melewatinya. Jika bagian kertas yang ditetesi minyak goreng tembus cahaya maka minyak tersebut mengandung banyak lemak

 d.  Protein
1.  Alat: ;                              
   Wadah
2.  Bahan:
    Putih telur
     Kuningtelur
     Margarine
     Putih telur yang sudah diolah
     Kuning telur yang sudah diolah
    Ubi kayu
    Nasi
3.  Cara kerja:
Masukkan beberapa tetes larutan Biuret (NaOH + CuSo4) kedalam wadah yang berisi Kuning telur, putih telur, minyak, margarine dan nasi. Amati perubahan warna yang terjadi. Larutan akan berubah menjadi warna ungu. Warna ungu ini menandakan adanya protein.

e.  Emulsi
Alat:
    Tabung reaksi
    Pipet tetes
2.   Bahan
• Etanol/alkohol
• Minyak                               
• Air                              
3. Cara Kerja
Tuangkan air ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. Tambahkan 2 ml minyak goring kedalam tabung reaksi, kemudian tambahkan etanol sebanyak 2 ml. setelah semuanya sudah dimasukkan kedalam tabung reaksi, kocok tabung tersebut kemudian lihatlah perubahan yang terjadi. Maka akan muncul butiran-butiran kecil, itu berarti percobaan tersebut mengalami emulsi antara etanol dan minyak.

B.HASIL KERJA
Banyaknya tetesan pada bahan makanan yang membuktikan adanya kandungan zat yang terdapat didalamnya.
No.

Bahan

lodida (hitam)

Benedit (M. bata)

Biuret (ungu)

Keteterangan

1.

Nasi

5 tetes

5 tetes

3 tetes

Pada uji ketiga larutan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa nasi paling banyak mengandung karbohidrat pada uji larutan iodida (berwarna hitam pekat)

2.

Ubi Kayu

5 tetes

5 tetes

3 tetes

Ubi kayu berada di tingkat kedua paling banyak mengandung karbohidrat

3.

Pisang

5 tetes

5 tetes



Pisang berada dalam urutan ke tiga paling banyak mengandung glukosa pada larutan benedit

4.

Roti

5 tetes

5 tetes



Roti berada pada urutan ketiga paling banyak mengandung karbohidrat

5,

susu

5 tetes

5 tetes



Susu berada pada urutan ke dua paling banyak mengandung glukosa.

6.

Margarine

-

-

3 tetes

Margarine mempunyai sedikit kandungan protein didalamnya

7.

Minyak





3 tetes

Minyak juga mempunyai sedikit kandungan protein di dalamnya dalam uji larutan biuret

8.

Telur





3 tetes

Pada uji larutan biuret dapat dinyatakan bahwa putih telur yang sudah diolah paling banyak mengandung protein

9.

Biskuit

5 tetes

5 tetes



Pada uji ketiga larutan tersebut bahwa dapat dinyatakan bahwa biscuit paling banyak mengandung glukosa pada uji larutan benedit


BAB IV PEMBAHASAN
A.   Karbohidrat
Semua bahan makanan seperti roti, ubi, nasi, pisang, dan biskuit ditetesi larutan iodide sebanyak 5 tetes setelah itu diaduk hingga berwarna hitam dan dari semua bahan makanan yang ditetesi larutan iodide yang berwarna hitam pekat adalah nasi. Hal itu terbukti bahwa didalam nasi mengandung banyak karbohidrat yang penting dalam tubuh. Bahan makanan yang paling sedikit mengandung karbohidrat adalah susu.

B.  Glukosa
Pada uji glukosa semua bahan makanan seperti roti, ubi, biskuit, susu, nasi, dan pisang ditetesi larutan benedit sebanyak 5 tetes kemudian dipanaskan. setelah menunggu beberapa menit maka semua bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi warna merah bata. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahan makanan yang mengandung banyak glukosa adalah biskuit.
C. Protein
Dari bahan makanan seperti margarine, minyak, nasi, dan telur yang di tetesi biuret sebanyak 3 tetes kemudian diaduk, setelah beberapa saat lihat perubahan warna yang terjadi. Berdasarkan penelitian yang telah kelompok kami lakukan yang mengandung banyak protein adalah putih telur yang sudah diolah karena pada penelitian ini pada saat putih telur ditetesi biuret maka putih telu akan berubah warna menjadi ungu dan apabila bahan makanan tersebut berwarnah ungu itu berarti bahan makanan tersebut mengandung banyak protein.

D.   Lemak
Berdasarkan penelitian yang kelompok kami lakukan, dari bahan makanan seperti nasi, roti, margarine, dan minyak yang dioleskan pada kertas buram kemudian diterawang dibawah terik matahari dan bahan makanan yang terlihat tembus pandang Maka bahan makanan tersebut mengandung banyak lemak. Dan berdasarkan penelitian kelompok kami yang mengandung banyak lemak adalah minyak goreng.
E.   Emulsi
Air, minyak, dan etanoi dicampurkan nienjadi satu kemudian bahan tersebut di aduk hingga minyak akan mengalami emulsi atau ikatan-ikatan kimia akan pecah dengan ikatan etanoi membentuk gelembung-gelembung . Tapi, air tidak bercampur dengan etanoi dan minyak.

BAB V KESIMPULAN
Setelah menguji zat — zat yang ada pada sembilan bahan makanan tersebut seperti nasi, roti, ubi, telur, margarine, minyak, biskuit, susu, dan pisang. Kelompok kami menyimpulkan bahwa zat makanan tersebut mengandung karbohidrat (nasi), glukosa (biskuit), lemak (minyak goreng), protein (putih telur yang sudah diolah), dan Emulsi (rfiinyak dan etanol). Zat - zat tersebut juga memiliki peranan yang sama pentingnya dengan zat - zat lain didalam tubuh disamping Vitamin dan Mineral.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Protein
http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar